Pier Luigi
Nervi ,arsitek,telah mengembangkan ide mengenai material beton bertulang yang memungkinkannya untuk menciptakan
struktur yang ‘kuat, simple dan anggun’.
Latar belakang Nervi sebagai kontraktor dan engineer menjadikan Nervi lebih
kaya dalam mendesain dan menggunakan material yang baru pada zamannya yaitu
beton bertulang. Untuk memproduksi bangunan yang baik, ia merasa pengetahuan
terhadap material, alam, dan konstruksi sangat penting untuk mengerti
arsitektur. Dengan desain-desainnya, Nervi membuat beton bertulang mnjadi
material struktur utama bagi bangunan di kemudian hari sehingga ia mendapat
penghargaan Gold Medals dari RIBA, AIA dan Academi d'Architecture.
Bangunan
Pallazzetto Dello Sport yang terdapat di Roma, Italia, merupakan salah satu
terbaik Pier Luigi Nervi yang menggunakan struktur inovatif. Bangunan tersebut
berfungsi sebagai stadion yang awalnya dibangun untuk sebuah event olahraga, Summer Olympic Games, yang diadakan pada 1957. Pallazetto dello
sport yang mempunyai nama lain, PalaTiziano dan PalaFlaminio ini tepatnya
berlokasi di Piazza Apollodoro dan merupakan area olahraga indoor berkapasitas 3500
tempat duduk penonton. Setelah dibuka tahun 1957 bangunan tersebut sewaktu
Olympic digunakan untuk pertandingan tinju.Sementara saat ini bangunan tersebut
dipakai untuk pertandingan voli dan merupakan ‘tempat tinggal sementara’ dari
tim Lottomatica Roma saat tempat tim yang sebenarnya, Palallotomatica, yang
mempunyai bentuk yang mirip dengan bangunan ini, direnovasi. Bangunan ini
digunakan sebagai area latihan, administrasi tim dan kantor pengurusan tiket.
PalaTiziano
dikonstruksi dengan prefabricated ribbed concrete shell dome dengan diameter
61 meter, tinggi bangunan 21 meter dan brace berupa flying buttresses beton. Karena banyak strukturnya yang prefabrikasi,
bangunan ini berdiri dalam 40 hari.
Bangunan memorable ini merupakan salah satu
contoh penggunaan teknologi tinggi pada masanya. Keseluruhan bentuk merupakan
aplikasi dari perkembangan struktur tanpa mengesampingkan efek visual yang estetik dan berkesan monumental. Moldability dari beton bertulang sangat
potensial untuk menambah tingkat efektivitas dengan sebuah dome yang dapat
mengurangi bending momen melalui pola pembebanan semi-form-active. Seperti
sebelumnya, struktur rancangan Nervi ini menarik karena dikembangkan dari
sistem konstruksi yang menonjolkan kegunaan precast permanen dengan ferro-cement, yaitu jenis beton yang
terbuat dari agregat yang sangat baik dan dapat dicetak menjadi bentuk yang
ramping dan ‘lembut’. Dengan teknologi seperti ini, dapat dibuat cetakan yang
mengembangkan potongan menyilang dari geometri rumit dengan struktur bentang
lebar yang secara dana pembangunan tetap ekonomis. Dome dengan form-active
yang membentuk bangunan ini dibuat dari komposit beton bertulang in-situ dan precast.
Elemen-elemen struktur yang menahan bangunan ini terdiri dari buttress beton yang miring (tidak tegak
lurus dari tanah) mengitari bangunan, berada di bawah dome sebagai penyokong,
berbentuk seperti ketapel, bentuk huruf Y, dengan kedua ujung ke atas menopang
dome. Struktur buttress ini tingginya
mencapai setengah dari elevasi bangunan keseluruhan. Sementara itu, pada bagian di atas buttress
hingga titik tertinggi bangunan menggunakan struktur permukaan dome dengan rib yang terbuat dari grid miring (dome ber-rib) beton
bertulang yang diekspos pada interior bangunan dan mempunyai tampilan estetis
tersendiri. Rib tersebut polanya
memusat di tengah dome, yang
merupakan titik elevasi tertinggi pada PalaTiziano, dengan pola grid yang miring tersebut, tercipta
bentuk rib yang bagian atasnya membentuk seperti bunga dengan pusat adalah
lubang di tengah dome. Pertemuan antara buttress
Y dengan atap ber-rib terpikirkan
dengan baik. Pertemuan tersebut memakai prinsip plat lipat yang meyatukan kedua
ujung Y dengan plat lipat beton yang selalu menekuk di tengahnya Titik tekukan
di bagian atas dan bawah plat lipat tersebut menerus dengan alur rib-rib pada atap dome. Selain struktur utamanya yaitu struktur yang membentuk atap,
bangunan ini juga memakai struktur pendukung untuk menopang dinding, tribun dan
ruang-ruang di lantai bawah. Struktur tersebut tersusun dengan balok dan kolom
sederhana dengan material beton bertulang, namun, karena penekanan tugas adalah
pada struktur atapnya yaitu dome,
maka struktur tersebut tidak dibahas lebih lanjut.
Struktur dome
termasuk dalam struktur cangkang yang bekerja dengan surface aktif. Cangkang
adalah bentuk struktural tiga dimensional yang kaku dan tipis dan mempunyai
permukaan lengkung. Dome pada
bangunan PalaTiziano
ini termasuk dalam cangkang dengan permukaan jala (reticulated surface) dengan struktur dome jala (recticulated) model ber-rib. Struktur dome yang tipis ketebalannya ini cocok digunakan
untuk beban terbagi rata pada atap. Karena cara elemen struktur ini memikul
beban dalam-bidang, struktur yang tipis ini mampu berbentang relatif besar dengan
diameter 61 meter. Dome yang memikul
beban tegak lurus dari permukaannya akan berdeformasi secara tiga dimensional
disertai terjadinya gaya
tarik pada permukaan dome. Pada permukaan dome PalaTiziano ini ada dua kumpulan
gaya pada arah saling tegak lurus yaitu gaya melingkar dan gaya
meridional. Gaya
melingkar menahan jalur meridional dari gerakan ke arah keluar-bidang sehingga
pada dome lentur dengan cepat dapat dihilangkan dengan adanya aksi melingkar
tersebut. Gaya meridional yang mengalami beban
vertikal selalu gaya tekan, sementara gaya melingkar dapat berupa gaya
tekan atau gaya
tarik, tergantung pada lokasi dome yang ditinjau. Pada dome, gaya
melingkar mengalami transisi pada sudut 51°49’ diukur dari garis vertikal.
jalur meridional dibawah sudut tersebut cenderung berdeformasi kearah luar
sehingga gaya melingkar yang terjadi di bagian
bawah dome adalah gaya tarik. Sementara itu, pada satu bagian
lagi, bagian atas, di dekat puncak dome,
jalur meridional cenderung berdeformasi ke dalam yang berarti gaya
melingkarnya berupa gaya
tekan.
Sementara itu, pada struktur dome,
berdasarkan pada teori pada buku Struktur-Schodeck, sebaiknya lubang pada
permukaan dome dihindari karena mengganggu kontinuitas dan mengurangi efisiensi
permukaan cangkang. Namun, pada Pallazzetto Dello Sport ini, kebutuhan akan
lubang pada titik tertinggi dome tidak dapat dihindarkan maka untuk mengatasi
hal tersebut, pada bagian tepi lubang, cangkang diperkuat secara khusus dengan
menggunakan ring baja seperti terlihat pada gambar interior bangunan.
Kondisi tumpuan dome secara
ideal, tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan dome. Tetapi pada dome Pallazzetto ini,
sulit untuk meniadakan momen lentur karena tumpuan antara dome dengan penyokongnya menggunakan tumpuan jepit. Karena itu,
seperti telah disebutkan, dome ini
diperkaku secara lokal di tepi yang menghubungkannya dengan buttress memakai plat lipat beton. Selain itu, sistem penyokong (buttress) Y digunakan untuk menyerap gaya tendangan horizontal dengan komponen berarah ke dalam
dari gaya
meridional bidang-bidang. Komponen vertikal dan horizontal dari gaya meridional dipikul oleh buttress yang menahan gaya
dorong ke luar yang terjadi. Dari gambar
analisis gaya di bawah ini, terlihat bahwa dibutuhkan gaya penyokong yang
miring searah dengan dome di atasnya,
maka pada bangunan Pallazzetto ini, penyaluran beban tersebut terjadi dengan
efisien sebab buttress didesain mring
sesuai dengan kebutuhan gayanya. Material beton yang digunakan pada buttress pun menjadi sesuai kebutuhan
dan efisien.
Sebagai
tambahan, bangunan Pallazzetto ini akan dibandingkan antara kondisi tumpuan bangunan area latihan tetap tim Lottomatica
yang permanent yang bernama Palallotomatica. Walaupun sangat mirip dengan
Pallazzetto bangunan ini memiliki perbedaan khusus yaitu kondisi tumpuan
cangkang. Jika Pallazzetto memakai buttress,
Palallotomatica menggunakan cincin tarik menerus yang mengitari seluruh ujung dome. Cincin tersebut menebal dan
kemudian baru diteruskan ke tanah dengan kolom miring yang membentuk huruf V.
Baik cincin tarik maupun buttress
adalah cara alternatif untuk memperkokoh tumpuan bangunan dari gaya
– gaya, beban
angin dan beban gempa. Penggunaannya dapat disesuaikan kebutuhan.
Dari pemaparan mengenai kondisi struktur bangunan tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa Pallazzetto Dello Sport dengan sistem semi-form-active menggunakan struktur
dome ber-rib dengan buttress Y miring mengikuti arah gaya meridionalnya
mempunyai gaya gravitasi seperti di atas, 2 gaya aksial yaitu gaya meridional
berupa tekan dan gaya melingkar yang tekan di bagian atas dome dan tarik di bawah. Karena pada bagian tepi dome, gaya
aksialnya besar dan tumpuannya jepit sehingga mempunyai momen lentur besar maka
untuk menstabilkan gaya
horizontal bangunan diberi buttress Y dan perkuatan berupa plat lipat
diantaranya dengan dome. Selain itu,
ada beban mati yang berasal dari berat sendiri dome dan lapisan beton penutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar