27.10.12

Laporan Perancangan Teater Pertunjukan Seni dan Budaya- Balai Pemuda

1. 
       Deskripsi Proyek

-          Lokasi        : Balai Pemuda, diantara Jalan Pemuda dan Jalan Yos Sudarso
-          Fungsi       : Pusat seni dan budaya Surabaya
-          Batas         : Utara> gedung DPRD, Timur> Jalan Yos Sudarso (GSB  10 m), Barat> SMA VI Surabaya,       Selatan> Jalan Pemuda (GSB  10 m)
-          Eksisting: bangunan Belanda Balai Pemuda Barat(Gedung Merah Putih) dan Timur merupakan cagar budaya  dengan klasifikasi A (tidak boleh diubah fungsi dan bentuk)

2.       Konsep Desain
a.       Tema & aplikasi (turunan)
Tema yang dipilih perancang dalam mendesain kompleks teater pertunjukan seni dan budaya ini adalah INTEGRASI  dan KESEIMBANGAN. Dalam desain ini  ditekankan pada
Integrasi  dan keseimbangan antara lama & baru, interior & eksterior, manusia & alam, perkotaan & ruang terbuka, budaya timur & barat. Aplikasi tema pada konsep desain akan diterangkan selanjutnya.

b.      Zoning
Bangunan ini secara umum dibagi menjadi 3 zona besar:
-           zona teater & lobby gallery> terletak diantara gedung DPRD dan bangunan Balai Pemuda sisi timur. Teater terletak pada lantai atas, sementara itu lobby gallery terletak pada lantai dasar dan jalan menuju auditorium. Pemilihan zoning didasari pada kebutuhan akan adanya open space di bagian tengah site. Hal ini berhubungan dengan perletakan massa yang akan dibahas lebih lanjut. Selain itu,
-          zona perpustakaan> terletak di dalam bangunan balai pemuda sisi timur.
-           amphiteater >sebagai tempat pertunjukan terbuka  yang menyatu dengan cafe di ruang luar.
Selain zona utama tersebut, terdapat zona service yang terletak diantara bangunan DPRD dengan gedung teater. Pada zona tersebut terdapat area loading dock dan parkir service. Zona parkir terdapat di bawah lobby gallery gedung teater (basement 1&2).

c.       Massa bangunan
Perletakan massa pada site plan kompleks balai pemuda didasari oleh kebutuhan akan adanya open space di kompleks tersebut. Maka bangunan Balai Pemuda barat & timur, teater dan masjid mengitari open space sehingga  gedung-gedung tersebut berfungsi menjadi buffer kebisingan, polusi dan view jalan raya yang padat kendaraan untuk open space yang berada di tengah-tengah site.
Sementara itu, bentuk massa bangunan teater  berbentuk gabungan antara persegi panjang dengan setengah lingkaran. Bentuk seperti ini terinspirasi dari bentuk not balok yang identik  dengan kurva.  Transormasi dari bentuk kurva tersebut tahapannya seperti ini:
(gambar transformasi not balok menjadi bentuk massa bangunan teater)

Pemilihan massa seperti itu alasannya adalah untuk mengimbangi bangunan balai pemuda bagian timur yang mempunyai massa persegi yang menyatu dengan segi delapan kecil pada sudut yang berhadapan dengan jalan Pemuda dan balai pemuda barat (Gedung Merah Putih). Agar sesuai dengan tema integrasi dan keseimbangan, massa segi delapan di sudut balai pemuda tersebut ‘diperbesar’ dan ditempatkan menjadi pusat bangunan karena ditempatkan berhadapan dengan Jalan Yos Sudarso, jalan mayor yang menghubungkan Balai Pemuda dengan Balai Kota Surabaya.
Selain itu, bangunan teater yang diletakkan menempel dengan gsb, berjarak 10 meter dari jalan Yos Sudarso, walaupun letaknya lebih maju ke jalan jika dibandingkan dengan DPRD dan balai pemuda timur, tapi karena massanya yang kurva dan dinamis maka saat berjalan menyusuri Jalan Yos Sudarso, pengguna jalan tetap dapat ‘menikmati’ bangunan tanpa merasa terlalu dekat dan ‘kaget’ akan bangunan yang dekat dari jalan tersebut. Dengan demikian bentukan massa seperti dijelaskan di atas sesuai dengan tema awal yaitu integrasi dan keseimbangan, dalam hal ini antara bangunan eksisting dan baru,serta  antara bangunan dengan lingkungan sekitarnya.
Bangunan masjid dipertahankan sebab baik massa maupun fasadenya sudah cukup sesuai dan berintegrasi dengan konteks lingkungan.
               
d.      Sirkulasi (entrance, sirkulasi utama /mayor & minor)


Jalur masuk  utama pedestrian pada site ada pada Jalan Pemuda berupa drop off dan taman yang telah ada sebelumnya. Saat masuk, pengunjung akan melewati kafe terbuka, di sebelah kanan terdapat perpustakaan (balai pemuda timur) dan sebelah kiri ada teras Gedung Merah putih yang berfungsi sebagai cafe semi terbuka. Jika menyusuri lurus ke depan akan bertemu dengan panggung, amphiteater yang terletak pada satu kawasan, open space area. Sementra itu, jika berbelok ke kanan akan ditemui pasar seni semi-outdoor berupa karya-karya seniman seperi lukisan yang dipajang di koridor antara balai pemuda timur dengan bangunan teater.  Di ujung koridor, jika ke sebelah kiri maka akan ditemui entrance bangunan teater dan di bagian kanan terdapa ruang luar yang lapang berfungsi sebagai tempat latihan terbuka untuk teater dan seni lain yang memungkinkan.
Sirkulasi untuk ke gedung teater dimulai dengan masuk melalui 2 pintu utama setelah sebelumnya menaiki ramp dari samping kiri-kanan bangunan. Ketika masuk ke gedung teater, kita akan menemui lobby galeri. Untuk masuk ke auditorium, kita berjalan menaiki ramp menuju lantai 2 dan masuk melalui kedua pintu masuk auditorium. Tempat duduk balkon terletak di lantai 3.dan dicapai dengan menggunakan tangga.
Jika pengunjung teater diantar dengan kendaraan, drop off terletak di sisi site yang menghadap jalan Yos Sudarso, setelah itu, kendaraan dapat langsung parkir di basement. Jalur kendaraan ke basement ini dua arah dan mudah dijangkau dari Jalan Yos Sudarso.  
Pintu artis disediakan pada jalur service yang ada diantara DPRD dengan bangunan teater. Sirkulasi artis (u ganti baju, ke green room, briefing, dll) berada sekitar lantai 1 dan lantai 2 bagian barat bangunan dan lantai atas dicapai dengan menggunakan tangga. Dengan begitu, tidak terjadi perpapasan antara artis sewaktu persiapan dengan pengunjung. Loading dock terletak di berdekatan dengan pintu ruang persiapan pameran dan gudang alat musik serta perlengkapan pertunjukan untuk memudahkan sirkulasi barang. Loading dock dilengkapi dengan parkir service. Alat musik yang masuk dapat segera disimpan di gudang maupun ditempatkan langsung ke orchestra pit. Sedangkan peralatan panggung dapat masuk melalui gudang alat atau dibawa melewati ramp dan masuk melalui bagian barat dari panggung.

e.      Sistem Struktur (termasuk bentang lebar & core)
Bangunan teater mempunyai tiga jenis kolom yaitu kolom kecil (50x50cm) untuk menopang lantai berjarak antar 8 meter, kolom besar  (70x70 cm) untuk menopang rangka atap pitched roof yang menyangga bentang 32 meter dan kolom- kolom di bagian barat untuk menopang atap setengah kubah berbentang 14 meter.Selain itu sebenarnya da satu kolom yang menumpu ketujuh trave atap setengah dome.
Bangunan teater tersebut memiiki tiga core, yang sepasang berdekatan dengan pintu masuk utama. Core tersebut berisi kamar mandi dan tangga darurat pada lantai satu hingga lantai 3 (untuk kamar mandi dan semua lantai termasuk basemen untuk tangga darurat). Letak core yang sepasang tersebut juga berfungsi menopang ramp dan tangga pengunjung yang mengelilinginya.
Satu core lagi berada di zona artis. Di dalamnya terdapat Kamar mandi artis (lantai2) dan kamar mandi pengeola (lantai 3)

f.        Sistem ME
Cooling Tower dan ruang reservoir air atas berada di lantai paling atas (lantai 3), Mayoritas ruang-ruang pendukung ME terletak di basement 1 yaitu ruang genset, chiller, travo. Sementara itu AHU perlu diletakkan di setiap lantai yang memerlukan adanya penghawaan buatan yaitu lantai 1 hingga 3. Maka Ruang AHU diletakkan menerus di bagian barat toilet artis dan pengelola.

g.       Tampak Eksterior Bangunan (fasade)


Fasade bangunan teater konsepnya sengaja dibuat terintegrasi dengan denah, yaitu pembauran dari mengikuti preseden eksisting dan merupakan transformasi dari not balok.

Bagian dominan dari fasade adalah bagian atap yang setengah dome. Atap tersebut  jika dilihat dari Jalan Yos Sudarso akan serasi dengan atap kerucut pada bangunan Balai Pemuda timur. Begitupun detail segitiga-segitiga yang menghiasi atapnya diilihami dari detail atap Balai Pemuda. Namun,  yang membedakan, pada fasade bangunan teater tersebut penutup atapnya sirap berwarna cokelat kemerahan sehingga kesannya lebih Indonesia dan masih senada dengan eksisting.
Untuk mengimbangi gaya arsitektur Barat, pada desain fasade bangunan atap utamanya (jika dilihat dari Jalan Yos Sudarso, di belakang atap dome) merupakan pitched roof yang merupakan transformasi dari atap bangunan DPRD di sisi utaranya, tetapi  bentuknya lebih sederhana. Kolom-kolom yang menyangga atap dome diekspos, mengingatkan pada bangunan kolonial. Dengan permainan bentuk atap saja, telah terwujud aplikasi dari tema integrasi yaitu integrasi antara barat dan timur (East meet West).
Atap pendukung di sisi utara dan selatan bangunan utama teater bentuknya berbeda. Atap sisi selatan merupakan atap miring yang menutupi  teras bawah sehingga orang yang berjalan diantara Balai Pemuda Timur dan bangunan teater merasa terlindungi karena bagian atap yang rendah berada di jalan dan skalanya lebih manusiawi. Sementara itu, atap sisi utara menggunakan atap datar karena bangunan di sisi utara lebih tinggi (3 lantai) dan hanya ada jalur service di depannya sehingga tidak terlalu memerlukan kesan manusiawi. Selain itu, atap datar digunakan untuk mengimbangi fasade dan seolah-olah menjadi penghubung antara bangunan teater dengan DPRD. Integrasi antar atap dengan teknologi yang berbeda – beda dari masa yang berbeda sesuai dengan tema integrasi.
Skylight pada atap dome, bagian tengah yang masif dan bagian pintu utama dan jendea bawah yang terbuka menjadikan perpaduan yang baik antara masif- terbuka. Jika dilihat tampak selatan, bangunan teater ini mempunyai kolom-kolom yang berjajar, namun kesan ini tidak menjadi maskulin karena terimbangi dengan dome lengkung yang terkesan feminin sehingga tema keseimbangan terdapat pada tampak.

h.      Suasana & Karakter Sudut-Sudut Istimewa

Spot-spot yang menarik pada site ini:
1.       Antara bangunan teater dengan Balai Pemuda Timur
Jalan pedestrian di spot tersebut sengaja dibuat skala manusia, dengan pohon di tengah jalan sebagai pengarah. Jika berjalan di sana, di kiri kanan kita dapat melihat seniman yang mengadakan pameran dan atau menjual karya di sisi-sisi yang menempel pada balai pemuda maupun pada teras bangunan teater. Pameran jalanan ini terinspirasi dari Pasar Seni Ancol dimana jalan informal sering menjadi tempat yang tepat untuk memperlihatkan karya seniman seperti lukisan, kerajinan, dll sehingga sambil berjalan menuju bagian tengah site/ ke bangunan  teater, pengunjung dapat membeli maupun hanya melihat-lihat hasil karya anak bangsa.
2.       Panggung terbuka & ruang luar> di tengah site

Panggung ini terintegrasi dengan backstage bangunan teater. Dari bangunan teater dibuat pintu yang langsung berhadapan dengan panggung terbuka sehingga setelah  melakukan perunjukkan di bangunan teater, artis dapat langsung menuju panggung terbuka dan sebaliknya. Backstage pun dapat dipakai kedua pertunjukkan. 
3.       Pintu masuk menuju teater
Jika melihat tampak dari arah Jalan Yos Sudarso, maka pengunjung akan mencari – cari pintu masuknya karena pintu tersebut terlindungi oleh pohon cemara kecil yang terletak saling berhadapan. Pengunjung masuk melalui samping kiri dan kanan bangunan dari arah Yos Sudarso, menaiki ramp dan ketika masuk, di sisi yang mngarah ke jalan besar akan disambut oleh kolam kecil dan pohon cemara tersebut sehingga akan tercipta pengalaman ruang yang menyenangkan serta integrasi antara ruang dalam dan ruang luar dengan adanya pohon dan kolam.
(sketsa entrance/denah)
4.       . Di sana terdapat ramp untuk ke lantai 1 dan di samping kanan-kiri ramp terdapat karya-Sirkulasi gedung teater> dari lantai dasar menuju lantai 2 & lantai 2-3
Saat memasuki gedung dan ke lantai 2 dengan menggunakan ramp, pengunjung akan merasakan pengalaman ruang yang sama sekali berbeda dengan saat masuk. Di kanan dan kiri ramp terdapat dinding yang berfungsi sebagai gallery. Pengunjung dapat melihat lukisan yang terdapat disana di sepanjang perjaanan menuju auditorium lantai 2, dengan cahaya matahari sayup-sayup yang datang dari skylight pada bagian atap membuat suasana ruang menjadi cocok untuk sebuah gallery dan perasaan pengunjung dibawa masuk ke dalam seni sehingga tidak menyadari perjalanannya yang panjang ke lantai 2 dan dapat menikmatinya.
Diantara lantai 2 menuju lantai 3, pengunjung menaiki tangga dan pengalaman ruang akan  mirip dengan sewaktu menuju auditorium bawah.  Saat pertunjukkan selesai, pengunjung turun melalui pintu keluar yang ada pada bagian bawah pada audioriumkarya 3 dimensi yang diletakkan pada ruang kosong di samping ramp.
5.       Tempat latihan terbuka
Di sebelah timur balai pemuda timur terdapat taman yang dapat digunakan untuk latihan teater terbuka. Tidak seperti latihan teater biasa yang lebih mengarah ke alam, konsep tempat latihan teater ini terinspirasi dari keramaian kota besar. Tempat ini sengaja terletak di sebelah jalan raya yaitu Jalan Yos Sudarso dan Jalan Pemuda agar orang yang berlatih teater dapat mencoba untuk latihan diiringi dengan kebisingan kendaraan dan manusia. Maka orang yang berlatih dapat mencoba untuk mengungguli suara bising tersebut dan tidak perduli akan adanya keramaian disekelilingnya sehingga olah rasa, vokal, dan konsentrasi dapat terlatih dengan baik.

i.         Keamanan dan kenyamanan Pengguna
Desain pada site ini merupakan universal design sehingga tiap orang mampu menikmati berjalan dan melakukan kegiatan di atasnya. Pada bangunan teater, ramp menuju dan dari lantai 2 menjadikan pengguna kursi roda juga relatif mudah mengakses auditorium dan ikut menonton pertunjukan sebab rampnya didesain cukup landai  terhadap bidang horizontal (1:11).
Jika terjadi kebakaran atau gempa yang mengharuskan pengguna harus keluar dari gedung tersebut secara cepat dan aman, pengguna dapat turun dengan 2 buah tangga darurat yang terdapat pada core yang berhadapan langsung dengan pintu auditorium lantai 2 dan 3. Sementara pengguna auditorium bagian bawah turun melalui ramp yang aman dan m enerus ke lantai 1. Artis dan karyawan pengelola gedung dapat langsung menuju tangga maupun langsung terjun menggunakan tali/terowongan menuju panggung atau langsung ke luar gedung melewati jendela-jendela yang lebar.
(sketsa penyelamatan gedung bagian pengelola dan pengisi acara & pengunjung)
Pada site sendiri memungkinkan bagi mobil pemadam kebakaran untuk masuk karena site cukup rata dan mayoritas terdiri dari rumput dan perkerasan saja sehingga memudahkan aksses hingga bagian site yang terjauh dari jalan.

j.        Penataan Ruang Luar
Seperti sudah diketahui sebelumnya, ruang luar dan ruang dalam pada site ini terintegrasi yaitu dengan adanya ekses dari backstage langsung ke panggung terbuka dan pintu utama gedung teater yang berinteraksi dengan pohon-pohon yang berhadapan dengan pintu masuk.
Pusat dari site ini adalah adanya panggung terbuka di tengah site yang dapat menampung pertunjukan terbuka. Pertunjukan tersebut tidak hanya dapat dinikmati oleh pengunjung yang duduk di amphiteater tetapi juga oleh pengunjung taman dan cafe terbuka maupun penikmat seni yang sedang melihat-lihat lukisan di koridor Balai pemuda timur - gedung teater. Panggung tersebut sengaja didesain informal dengan hanya terbentuk dari kurva yang diangkat.
Penataan pohon-pohon di site tersebut buka tanpa alasan. Pohon dengan diameter tajuk besar yang terdapat diantara balai pemuda barat dan timur, yang berhadapan dengan DPRD, yang berada disekeliling balai pemuda timur , dll berfungsi untuk memberi batasan antara site dengan lingkungan ssekitarnya tanpa perlu memagari site tersebut.
Sementara itu, pohon-pohon yang lebih kecil berfungsi untuk mengarahkan jalan pengunjung. Pohon-pohon pengarah itu mengarahkan masuk ke bangunan teater, masuk lebih jauh ke tengah site menuju panggung terbuka dan mengikuti alur koridor Balai pemuda- gedung teater.
2 pohon besar yang terdapat berhadapan dengan amphiteater berfungsi sebagai peneduh. Pohon – pohon besar yang lain juga memikliki fungsi ganda sebagai pohon peneduh.
Penataan rumput pada site mengikuti pola lingkaran yang semakin ke menjauhi sie semakin besar dengan pusat lingkaran pada panggung terbuka.

k.       Kekurangan desain
Kekurangan desain ini terletak pada bangunan teater sayap selatan lantai 3 yang mempunyai sedikit ruang kosong. Selain itu, lobby gallery tidak terlalu besar namun karena dinding disebelah ramp juga berfungsi sebagai gallery maka hal tersebut tidak terlalu terasa. Drop off yang berada diluar site dan berinteraksi langsung dengan jalan raya serta jalur ke basement yang dekat dengan jalan raya juga dapat menyebabkan kemacetan. Namun kemacetan kendaraan antri tersebut tidak terlalu menggangu jalan karena jalan Yos Sudarso sangat lebar.

1 komentar:

  1. Terimakasih infonya. Apakah ada denah ruangannya?

    Aldi Masella

    BalasHapus