28.10.12

Keberlanjutan? Sustainability?



Keberlanjutan adalah kapasitas untuk bertahan.  Dalam ekologi, keberlanjutan adalah cara bagi sebuah sistem biologi untuk bertahan dan tetap produktif dari waktu ke waktu.

 Keberlanjutan, dewasa ini, sering dikaitkan dengan keberlanjutan manusia utnuk hidup di bumi (human sustainibility). Diperlukan adanya pemeliharaan makhluk hidup dalam jangka waktu yang lama karena keberlanjutan manusia untuk hidup ditentukan oleh keadaan alam yang baik dan sumber daya alam yang digunakan secara wajar (tidak dieksploitasi berlebihan sehingga menyebabkan hilangnya keberlanjutan).
 -------------- 
Keberlanjutan menjadi isu penting di negara yang sudah maupun sedang berkembang karena keberlanjutan sangat berhubungan dengan kualitas hidup pada suatu komunitas. Keberlanjutan membutuhkan hubungan yang saling berkaitan antara ekologi, ekonomi dan keamanan sosial. Baik sistem ekonomi, sosial dan lingkungan dapat memperbaiki kualitas komunitas dengan hidup sehat, produktif dan berarti bagi orang-orang yang tinggal di komunitas tersebut, baik hari ini dan seterusnya.
Perkembangan peradaban manusia dari era hunting and gathering menjadi revolusi pertanian saja jika tidak dibarengi dengan isu sutainibility maka akan penggundulan hutan dan erosi karena pembukaan lahan pertanian secara besar-besaran. Perkembangan revolusi pertanian menjadi revolusi industri tanpa adanya sustainibility maka terjadilah dampak negatif yaitu limbah-limbah industri jika tidak diolah lagi maka dapat berbahaya untuk kehidupan manusia (unsustainable). Sementara itu, revolusi era informasi juga dapat berdampak buruk tanpa sustainability, contohnya saja masalah sosial, di China terdapat bayi yang akhirnya meninggal karena tidak diurus kedua orang tuanya yang malah asyik memainkan peliharaan on line di komputernya. Segala sesuatu yang dilakukan harus dipelajari keberlanjutannya pada masa yang akan datang agar tidak menjadi bumerang bagi kita sendiri.

  ----------------- 
Masalah alam menjadi masalah yang sama-sama dihadapi masyarakat dunia. Akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan serta tidak pedulinya manusia terhadap alamnya menyebabkan alam semakin lama menjadi semakin rusak. Sebagai contoh, global warming hadir menyebabkan musibah berupa banjir, misalnya, dikarenakan oleh eksploitasi hutan yang berlebihan. Hutan-hutan tersebut memang hanya dimiliki oleh beberapa negara penghasil hutan, namun jika hutan tersebut rusak, yang menuai akibatnya adalah dunia, yaitu musibah berupa global warming tersebut, bukan hanya negara-negara penghasil hutan yang merasakannya. Contoh lainnya, sumber daya alam sebagai penghasil makanan di berbagai pelosok bumi tidak dapat mencukupi kebutuhan semua manusia karena populasi terus berkembang pesat, terutama saat revolusi industri, sementara bahan makanan tidak bertambah banyak, bahkan kurang karena manusia kurang bisa memelihara alamnya dengan baik. Sehingga yang terjadi banyak kelaparan, dan hal yang merugikan manusia sendiri.
Masalah lain adalah keberlanjutan sosial. Dengan adanya teknologi yang memanjakan, masyarakat dunia terutama di perkotaan, menjadi semakin individualis karena teknologi telah banyak membantu melakukan perkerjaan menjadi lebih mudah dan cepat sehingga tidak perlu (diminimalisasi) untuk meminta bantuan orang lain. Apalagi dengan ditemukannya komunikasi dengan internet, situs-situs networking menjadikan manusia lebih nyaman berada di depan komputer untuk bersosialisasi daripada bertemu langsung. Hal tersebut menjadi masalah sebab pada dasarnya manusia membutuhkan manusia lain untuk memberi dan menerima kasih sayang secara langsung, tidak hanya melalui benda-benda buatan manusia seperti komputer tersebut.
Masalah yang juga berhubungan dengan 2 masalah di atas adalah masalah ekonomi. Dalam ekonomi, jika banyak permintaan maka harga akan meningkat. Begitu juga dengan masalah alam & sosial yang menimbulkan kebutuhan antara 2 hal tersebut banyak namun jarang untuk ditemukan sehingga harga makanan dan alat-alat teknologi meningkat. Akibatnya berlaku ekonomi kapitalis dimana yang mempunyai kuasa akan mendapatkan apa yang diinginkannya terus menerus, sementara yang hidup pada garis kemiskinan tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
------------------------
Pada negara yang sudah berkembang masalah keberlanjutan biasanya timbul di bidang industri, sebagai contoh limbahnya seringkali beracun &/ berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup, sementara pelaku industri tidak berusaha/belum berusaha maksimal untuk mengurangi dampak akan limbah industri tersebut bagi keberlanjutan lingkungan.Pada suatu kasus, dapat dikarenakan pembersihan limbah yang harganya cukup mahal, jika diikuti maka pelaku industri khawatir perusahaannya akan merugi. Contohnya adalah air sungai seperti Yellow River dan Missisipi yang penuh dengan limbah pabrik.
Sementara itu pada negara-negara sedang berkembang, masalah keberlanjutan lebih pada kelompok keluarga terkecil, dimana jangankan kesadaran, misalnya saja penanaman pengetahuan mengenai kesehatan tubuh masih amat kurang. Karena masyarakatnya secara umum tingkat pendidikannya masih rendah, maka kesadaran untuk membuat lingkungan sekitar lebih sustainable masih kurang. Masyarakat masih berpikir praktis dan seolah hanya hidup untuk hari ini saja, belum berpikir jauh ke depan.  Contohya adalah sungai Citarum dan Gangga yang airnya kotor penuh sampah dan abu karena ketidaktahuan akibat dan ketidaksadaran masyarakat untuk menaruh sampah pada tempatnya.

 

ref: bahan kuliah seminar, www.aloha.net, www.arch.hku.hk, www.wikipedia.org, Introduction to Sustinibility Design. Michigan: 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar