28.10.12

Desain Bangunan Berkelanjutan , Green Building



Kriteria desain bangunan berkelanjutan:
-       Pemakaian bahan material yang efisien
Ø  c: Bahan material yang digunakan pada seluruh bagian dari bangunan tersebut harus efisien baik dari dimana mendapatkannya, bagaimana merekatkan dengan material lain, pemilihan bekas/baru, termasuk langka/tidak, dll harus efisien

-       Efisiensi energi
Ø  c: Penggunaan energi yang efisien saat membawa material dari tempatnya menuju site, cara memasang struktur pondasi yang tepat berdasarkan kondisi site, dll

-       Dapat mencegah polusi (eksternal ke lingkungan maupun internal ke tubuh)
Ø  c: Material tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak kesehatan, material tidak melepaskan senyawa yang berbahaya untuk lingkungan

-       Harmonis dengan lingkungan
Ø  c:  pembangunan tidak menebang banyak pohon, bahkan menambah pohon eksisting, tidak mendominasi alam, dapat terliaht menyatu/kontras dengan baik.

-       Pendekatan yang terintegrasi dan sistemik
Ø  c: pada kenyataannya kriteria di atas saling membutuhkan satu sama lain, dapat dilihat pada bagan di bawah, bukan hanya saat mendesain saja bangunan perlu sustainable tapi proses dari awal (pra-desain) hingga pembuangan maupun penghancuranya juga harus dirancang untuk berpedoman pada prinsip sustainable sehingga didapatkan sustainable secara keseluruhan dari bagian-bagian yang terintegrasi dengan baik. 

 Dari kriteria di atas, bangunan Rumah Tangkuban Perahu yang dirancang oleh arsitek Adi Purnomo merupakan bangunan dengan desain berkelanjutan. Pemilihan bahannya baik, banyak yang terdiri dari kayu bekas namun karena kayu semakin lama semakin kuat maka cocok digunakan kembali.Materialnya terdiri dari bahan yang relatif tidak berbahaya, seperti batu bata, kaca untuk jalusi, kayu sehingga mampu mencegah polusi. Selain itu juga, material-material tersebut membuat bangunan terkesan menyatu dengan alam & harmonis. Material yang digunakan tersebut juga mudah dicari sehingga tidak menghamburkan energi.

Berdasarkan kriteria yang sama, bangunan Bird Nest yang berada di China yang didesain Herzog & DeMeuron merupakan bangunan dengan desain tidak berkelanjutan. Pemakaian bahan materialnya sangat boros, stainless steel yang banyak sekali didatangkan dari berbagai macam negara hanya untuk menutupi satu stadion, itupun tidak bagian tengahnya. Transportasi antar negara bahkan antar benua diperlukan hanya untuk mengirim material tersebut. Mengenai harmonisasi dengan lingkungan dan pencegahan polusi memang belum ada data yang mengarahkan untuk menjauhi/mendekati kriteria bangunan berkelanjutan, namun jika dibayangkan begitu besarnya bangunan tersebut, maka banyak sekali tanah yang dikeruk dan makhluk hidup (cacing, tumbuhan) dalam tanah yang harus pergi dari tempat tinggalnya saat pembangunan pondasi saja. Jika dipikirkan secara integral, bangunan ini sangat boros, bahkan lama-kelamaan biaya perawatannya dapat menyamai biaya pembangunannya sehingga ada ide untuk dihancurkan saja bangunannya.




ref: bahan kuliah seminar, www.aloha.net, www.arch.hku.hk, www.wikipedia.org, Introduction to Sustinibility Design. Michigan: 1998.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar