27.10.12

Airport Terminal Hamburg - Struktur



Hamburg airport yang dikenal juga dengan nama Hamburg-Fuhlsbüttel Airport merupakan airport internasional yang berada di Hamburg, Jerman.  Dibangun tahun 1994 dan merupakan modernisasi dari Airport Hamburg sebelumnya sebagai airport tertua di Jerman. Sekarang airport ini menjadi salah satu airport tersibuk di Jerman. Bangunannya didesain oleh biro arsitek Jerman, Von Gerkan & Margt Partner (GMP), yang mempunyai arsitek utama Meinhard von Gerkan dan Konsten Brauer. Sementara itu untuk strukturnya, Weber, Poll + Kockjoy menjadi structural engineer dalam proyek ini.
Struktur dari Hamburg Airport ini diadaptasi dari bentuk sayap pesawat terbang. Atapnya berbentuk kurva bergelombang yang menjadi tren bangunan pada masa 1990-an awal. Atap Hamburg Airport menutupi area sepanjang 101 meter dengan 7 truss triangular (pola geometris berbentuk segitiga). Truss triangular yang 3 dimensi tersebut mempunyai lebar bentang 62,4 meter dan kantilever sepanjang 18,7 meter. Tiap truss tersebut menopang pada dua pasang pipa baja yang membesar di bagian tengah dan menipis pada kedua ujungnya. Sepasang pipa baja disokong oleh kolom beton bertulang pre-cast pada sisi kanannya, sementara yang sepasang lagi disokong oleh kolom pada sisi kirinya. Dengan begitu setiap truss ditopang oleh dua buah kolom, kecuali truss di kedua ujung bangunan yang hanya ditopang oleh satu sisi kolom sementara sisi lainnya menjadi kantilever.
Karena truss pada Hamburg Airport terdapat tujuh buah, maka diperlukan enam buah kolom pada satu sisi penopang truss, sehingga seluruhnya, pada kedua sisi truss, maka pada bangunan ini terdapat 12 kolom utama. Kolom-kolom ini memiliki tinggi yang berbeda pada sisi berseberangan sebab bangunan ini atapnya membentuk kurva yang sisi satunya sangat tinggi sehingga interiornya terlihat megah dan menjadi tiga lantai di sisi tersebut. Sementara sisi yang berlawanan kurvanya melandai dan terlihat menyatu dengan dinding atas lantai satu. Untuk memunculkan kesan monumental namun tetap manusiawi tersebut, maka perbedaan elevasi antar kolom yang berseberangan menjadi tinggi. Tinggi kolom pada pintu masuk utama hanya setinggi satu lantai sementara kolom seberang tiga lantai.
Antara truss dengan pipa baja disambung dengan menggunakan sambungan sendi dengan pipa baja yang memipih di ujung sambungan. Sambungan antara pipa baja dengan kolom menggunakan sambungan sendi. Karena pada umumnya masing-masing kolom menahan dua pasang pipa baja, maka untuk menyambungkan ke empat pipa baja tersebut perlu sambungan khusus yang dinamakan bottom chord. Bottom chord ini terbuat dari baja, merupakan titik bercabang empat plat yang dilubangi pada tiap bagian tengah plat. Lubang ini disatukan dengan lubang pada pipa baja yang pipih lalu di’ikat’ dengan baut tegang dan pin sehingga menjadi sambungan sendi yang masih dapat bergerak jika mengalami pemuaian material. Ini membuat pemuaian tidak menyebabkan rusaknya struktur. Selain itu, antar batang pipa baja truss disambung dengan dilas secara rapi sehingga terlihat menyatu.
Sebagai penutup atapnya, dipakai material sejenis corrugated metal sheet yang fleksibel dan dapat membentuk kurva. Penutup atap ini bertumpu pada gording baja berbentuk kotak (jenisnya tidak terlihat pada gambar) yang menempel di atas titik-titik hubung truss. Pada tiap truss, antara garis truss yang menyentuh bagian atap berpenutup atap transparan sehingga cahaya dapat masuk dan berfungsi sebagai skylight. Penutup atap transparan dari kaca ini strukturnya diperkuat dengan rangka baja yang lebih rapat tepat di bawah kaca untuk menahan material kaca yang lebih berat.
Penggunaan truss pada struktur atap airport ini memang tepat karena truss yang tersusun dari segitiga-segitiga mempunyai konfigurasi yang paling stabil. Truss tersebut juga cocok untuk bentang lebar dengan tampilan yang ringan, simple dan elegan setara dengan modernitas yang ingin dimunculkan pada bangunan ini. Rangka batang (truss) adalah susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih batangnya.Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka batang sebagai struktur pemikul beban adalah penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga hingga menjadi bentuk stabil. Pada rangka batang ruang, bentuk dasarnya adalah tetrahedron. Karena pada Hamburg Airport bentuk truss nya ada yang tidak segitiga (persegi-pada bagian atas), maka pada tiap titik hubung tetap harus dapat mempertahankan hubungan geometris yang tetap dengan titik hubung lainnya untuk beban yang bekerja pada titik sembarang pada struktur.
Gaya-gaya yang timbul pada batang truss ini dapat dianalisis dengan meninjau keseimbangan ruang potongan rangka truss. Pada trusstiga dimensi ini, jumlah gaya horizontal keselurughan, gaya vertikal keseluruhan dan momen keseluruhan harus sama dengan nol. Ini menunjukkan struktur stabil dan seimbang. Pada struktur ini, yang mempengaruhi kestabilan struktur bukan hanya geometri truss dan besaran penampangnya, tetapi dimensi fisiknya juga sangat berpengaruh. Karena mempengaruhi distribusi beban pada truss sehingga mempengaruhi lokasi titik-titik hubung pada truss. Sebenarnya mengenai truss ini dibutuhkan pendesain truss secara detail yang khusus karena menuntut kepresisian dan keakuratan maka diserahkan kepada ahli rangka atap baja dan arsitek hanya perlu mengetahui garis besar kerja sistemnya. Setiap batang harus mampu memikul gaya maksimum (kritis) yang mungkin terjadi sehingga setiap batang dapat saja dirancang untuk kondisi beban yang berbeda-beda. Batang tarik dapat berpenampang melintang lebih kecil dari gaya tekan dengan besar gaya yang sama. Sebab untuk batang tarik luas penampang min=gaya tarik/tegangan izin sementara pada batang tekan harus dipikirkan kemungkinan buckling. Pada truss di airport ini kurang terlihat perbedaan dimensi antara batang tekan dan tarik.
Setiap titik kumpul berada dalam keseimbangan rotasional dan translasional agar seimbang. Sementara itu, pada truss Hamburg Airport, batang diagonal pada persegi (gambar bawah) yang membentuk segitiga ditiadakan karena mempunyai gaya nol sehingga tidak terlalu berpengaruh pada kestabilan truss.
Pada Hamburg Airport ini secara garis besar dapat dianalisis bahwa gaya-gaya baik dari beban eksternal seperti gaya angin maupun berat struktur itu sendiri ditumpu oleh truss tiga dimensi dengan bentuk kurva. Gaya tersebut terdistribusi pada tiap batang truss sebelum disalurkan ke pipa baja berpasangan yang kemudian menyalurkan gayanya ke kolom utama untuk disalurkan ke tanah. Pada umumnya tiap kolom menerima beban dari dua truss tetapi beban tiap truss ditumpu berdua dengan kolom lain di sebelahnya. Maka tiap kolom pada kenyataannya menerima beban sebesar satu truss.
Truss mempunyai kemungkinan tekuk lateral yang melibatkan sebagian struktur jika berdiri bebas (free standing). Maka itu pada truss airport ini semua batang tepi atas dibuat lebar agar memberi ketahanan terhadap tekuk lateral.Selain batang pada tepi atas, adanya gording juga membantu agar batang tahan terhadap tekuk lateral.


Referensi

Asensio Cerver, Francisco. The Architecture of Stations and Terminals.1997.New York: Hearst Books International.
Edwards, Brian. The Modern Terminal.1998. Great Britain: West Street.
Schodek, Daniel L. Struktur. 1998. Bandung: Refika Aditama.
www.wikipedia.org 
www.zoona.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar